Pura Kahyangan Jagat Pucak Meru: Menyelami Jejak Sakral di Petang
Pura Kahyangan Jagat Pucak Meru adalah permata spiritual yang tersembunyi di tengah hijaunya lanskap Desa Pangsan, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung, Bali. Pura ini bukan sekadar tempat ibadah biasa, melainkan sebuah pura yang disakralkan, diakui secara resmi oleh Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) pada tahun 2021. Pengakuan ini menegaskan perannya yang krusial dalam menjaga keseimbangan spiritual dan menjadi pusat kegiatan keagamaan bagi umat Hindu di Bali.
Sejarah dan Keunikan yang Memukau
Salah satu fitur paling menonjol dari Pura Kahyangan Jagat Pucak Meru adalah keberadaan Goa Meru. Goa ini bukan hanya sebuah celah di bumi, melainkan sebuah lorong waktu yang diyakini menjadi saksi bisu berdirinya pura. Di dalam goa ini, ritual pensucian para Bhatara (Dewa/Dewi) sering dilakukan, menambah aura mistis dan sakralnya.
Keistimewaan Goa Meru tidak berhenti di situ. Dari kedalamannya, mengalir lima sumber mata air suci yang dipercaya memiliki kekuatan spiritual. Air ini diyakini sebagai pembersih segala kekotoran, baik secara fisik maupun spiritual, dan sering digunakan dalam upacara pensucian. Masyarakat setempat juga meyakini bahwa goa ini dijaga oleh seekor ular sakral, menambah cerita rakyat yang mengelilingi tempat ini.
Selain itu, di dalam Goa Meru juga ditemukan uang kepeng kuno dalam jumlah tak terhitung, bagai pasir yang berlimpah ruah. Penemuan ini semakin memperkuat jejak sejarah dan nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya.
Fenomena menarik lainnya yang sering terjadi di Pura Kahyangan Jagat Pucak Meru adalah turunnya hujan saat piodalan (upacara besar), bahkan di tengah musim kemarau sekalipun. Kejadian ini sering diinterpretasikan sebagai berkah atau manifestasi kesucian pura, yang selalu direspon alam dengan limpahan anugerah.
Purana Pura: Menjaga Warisan Leluhur
Untuk melestarikan sejarah dan nilai-nilai sucinya, Purana Pura Kahyangan Jagat Pucak Meru telah disusun melalui penelitian cermat dan pengumpulan berbagai sumber. Naskah kuno ini menjadi panduan penting bagi generasi sekarang dan mendatang untuk memahami asal-usul, silsilah, serta tata cara persembahyangan di pura ini. Upacara "Ngwacen Purana" atau pembacaan purana secara berkala juga dilaksanakan untuk menghidupkan kembali kisah-kisah leluhur dan menjaga tradisi tetap hidup.
Pusat Spiritual yang Hidup
Pura Kahyangan Jagat Pucak Meru merupakan jantung spiritual bagi masyarakat Banjar Kasianan, Desa Pangsan, dan sekitarnya. Dengan statusnya sebagai Kahyangan Jagat, pura ini menjadi tujuan persembahyangan rutin dan lokasi berbagai upacara keagamaan yang melibatkan umat Hindu dari berbagai wilayah. Pemerintah Desa Pangsan juga aktif mendukung kegiatan dan pelestarian pura, menunjukkan komitmen kuat dalam menjaga warisan budaya dan spiritual ini.
Sebagai salah satu pura penting di Bali, Pura Kahyangan Jagat Pucak Meru terus dijaga kesucian dan kelestarian adat serta tradisinya, menjadi bukti nyata kekayaan budaya dan spiritual masyarakat Bali.
Posting Komentar untuk "Pura Kahyangan Jagat Pucak Meru: Menyelami Jejak Sakral di Petang"
Silahkan kirim komentar anda yang tidak mengandung unsur sara, Kekerasan, ataupun pornografi dan dilarang SPAM